Penyakitbebek leher melintir sendiri bukanlah salah satu penyakit yang mengkhawatirkan. Pasalnya penyakit bebek leher melintir ini tidak menular pada bebek lainnya. Dan bebek pun sehat tanpa ancaman yang berarti. Memang secara tampilan, bebek dengan kondisi leher melintir ini sangat memprihatinkan.
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. Nodul tiroid dibagi ke dalam beberapa jenis, ada yang dingin, hangat, maupun panas. Pengelompokan ini berdasarkan apakah nodul tiroid memproduksi hormon tiroid atau tidak. Nodul yang dingin tidak memproduksi tiroid hormon, sedangkan nodul yang hangat bekerja seperti kelenjar tiroid normal. Sementara itu, nodul yang panas memproduksi hormon tiroid secara berlebihan. Meski begitu, sebenarnya nodul tiroid cukup sering terjadi dan tidak berbahaya. Bahkan, Anda mungkin tidak menyadari keberadaannya selama nodul tidak membesar dan mendesak trakea. Namun, jika nodul tiroid membesar, Anda mungkin akan rentan alami penyakit gondok, sakit di bagian belakang leher, susah menelan dan bernapas, atau suara menjadi serak. 3. Penyakit gondok Jika timbul benjolan di bagian leher, biasanya banyak yang menyebutnya sebagai penyakit gondok. Sebenarnya, kondisi ini disebabkan oleh timbulnya benjolan pada kelenjar tiroid. Nah, tapi nyatanya penyakit gondok ini sendiri bisa disebabkan oleh berbagai macam masalah kesehatan lain, misalnya saja hipotiroid, eutiroid, maupun hipertiroid. Berikut adalah penyebab penyakit gondok yang sering terjadi Gondok endemik Penyakit gondok yang disebabkan tubuh kekurangan yodium, salah satu jenis mineral yang dibutuhkan oleh kelenjar tiroid. Gondok sporadik Penyakit gondok yang tidak beracun. Jenis yang satu ini biasanya disebabkan karena pengobatan menggunakan lithium. Lithium biasanya digunakan untuk mengobati penyakit seperti bipolar. Gondok ini tidak mempengaruhi produksi hormon tiroid dan tiroid juga masih bekerja dengan baik. Penyakit graves enyakit yang disebabkan gangguan terhadap sistem kekebalan tubuh. Biasanya, penyakit ini menyebabkan hipertiroidisme yang menyebabkan kelenjar tiroid memproduksi hormon terlalu berlebihan. Saat jumlah hormon berlebih, kelenjar tiroid akan membesar dan menyebabkan leher bengkak. Penyakit hashimoto Selain itu, gondok mungkin terjadi karena penyakit hashimoto, di mana kelenjar tiroid tidak memproduksi hormon tiroid dalam jumlah yang memadai sehingga menyebabkan hipotiroidisme. 4. Kelenjar getah bening bengkak Biasanya, kelenjar getah bening membengkak akibat adanya infeksi, reaski dari pengobatan, hingga respon stres. Namun, pembengkakan juga mungkin terjadi karena kanker atau penyakit yang berkaitan dengan autoimun. Leher bengkak yang disebabkan pembengkakan kelenjar ini biasanya tidak terasa. Kelenjar getah bening dianggap bengkak jika ukurannya lebih besar hingga 1-2 sentimeter dari ukuran aslinya. Melansir Healthline, bila Anda mengalami hal ini maka tak hanya leher saja yang bengkak, tapi Anda akan menemukan benjolan lain di ketiak, di bawah dagu, di paha, atau di atas tulang selangka. 5. Gondong Bila Anda tiba-tiba alami benjolan dan bengkak di leher, mungkin Anda sedang terkena penyakit gondongan. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui saliva, ingus, dan kontak fisik lainnya. Kondisi ini umumnya menyerang kelenjar ludah, yang berfungsi memproduksi air ludah atau saliva. Jika kelenjar air ludah terkena virus ini, maka umumnya akan menimbulkan pembengkakan pada kelenjar tersebut. Hal ini yang kemudian membuat leher Anda seperti ada benjolan. Gejala penyakit gondongan hampir mirip dengan flu, maka itu banyak yang salah kaprah dengan kondisi ini. Selain leher yang bengkak, Anda akan juga merasa mudah lelah, badan pegal, sakit kepala, hilang nafsu makan, dan demam. Pembengkakan kelenjar juga tidak langsung berukuran besar, tapi perlahan-lahan membesar, diikuti rasa sakit yang semakin parah. 6. Penyakit hodgkin Penyakit ini adalah salah satu jenis limfoma atau kanker darah yang menyerang sistem limfa. Sistem ini membantu sistem imun untuk melawan infeksi virus dan kuman penyakit. Jika pada orang normal sel darah putih akan menjadi tameng utama dalam memerangi penyakit, sayangnya pada orang dengan penyakit hodgkin tidak begitu. Sel darah putih yang dimiliki pasien justru berkembang dan menyebar terlalu cepat. Akhirnya, tubuuh malah kewalahan dalam memerangi penyakit infeksi. Gejala yang paling sering muncul dari penyakit ini adalah pembengkakan kelenjar getah bening, yang menyebabkan benjolan di bawah kulit. Benjolan ini biasanya muncul pada bagian sisi pada leher, ketiak, atau paha. Meski begitu, benjolan ini tidak terasa sakit. 7. Kanker Tiroid Kanker tiroid adalah salah satu penyebab bengkak di leher yang mungkin terjadi. Kanker ini muncul saat sel yang normal pada kelenjar tiroid berubah menjadi tidak normal dan mulai tumbuh di luar kendali. Gejala dari kanker ini termasuk benjolan pada tenggorokan, batuk, suara serak tak berkesudahan, rasa nyeri di tenggorokan atau di leher, susah menelan, pembengkakan getah bening pada leher, dan nodul tiroid atau benjolan padat pada kelenjar tiroid. Orang yang berisiko terkena kanker tiroid adalah orang yang memiliki keluarga dengan riwayat kanker tiroid, memiliki riwayat kanker payudara, atau yang memiliki riwayat alergi terhadap paparan radiasi. Biasanya penyakit ini menyerang seorang perempuan setelah menginjak usia 40 tahun ke atas.
Sensitivitas yang tinggi pada kulit bayi membuatnya rentan mengalami permasalahan kulit. Salah satunya kondisi leher bayi merah alias ruam. Agar si kecil tetap nyaman, sangat penting bagi orang tua mengetahui apa saja penyebab dan cara mengatasi leher bayi menjadi merah. Merujuk laman Parenting Firstcry, beberapa hal berikut bisa menjadi penyebab leher bayi menjadi merah antara lain 1. Biang Keringat Adanya ruam di leher bayi bisa jadi disebabkan biang keringat. Kondisi ini umumnya terjadi sepanjang musim panas atau kemarau yang marak di Indonesia. Dengan suhu tinggi, keringat akhirnya terjebak di bawah kulit dan menyumbat saluran keringat. Lambat laun, muncul benjolan merah dan menimbulkan gatal di leher bayi. Kondisi ini disebut juga ruam keringat atau ruam panas. 2. Air Liur Susu Selama menyusui, air susu dapat saja menetes dan mengenai leher bayi. Akhirnya, air susu tersebut menumpuk dan menempel di lipatan kulit. Jika Bunda tidak membersihkan dengan benar, area kulit akhirnya menjadi lembap dan memicu ruam. Artikel terkait 10 Inspirasi Kado yang Multifungsi dan Berkesan untuk Bayi Laki-Laki 3. Infeksi Jamur, Termasuk Penyebab Leher Bayi Merah Ruam juga bisa muncul di leher dan anggota tubuh bayi lain akibat infeksi jamur. Adalah jamur bernama Candida yang ditemukan di kulit, area mulut, usus, dan area genital. Ketika jamur jenis ini tumbuh berlebihan, infeksinya disebut kandidiasis alias jenis jamur yang dapat menyebabkan infeksi vagina pada orang dewasa. Dalam kondisi normal, Candida sebenarnya hidup berdampingan dengan bakteri baik. Namun, bisa saja terjadi ketidakseimbangan sehingga jamur tumbuh melebihi jumlah seharusnya. Imunitas tubuh yang lemah membuat bayi belum sanggup memiliki bakteri usus yang baik. Candida dapat menyebabkan infeksi jamur yang disebut sariawan di lipatan kulit leher, ketiak, selangkangan, vagina, dan kaki. Bayi juga dapat mengalami infeksi jamur di mulut dan tenggorokan, juga lidah. Beberapa ruam popok juga disebabkan oleh infeksi jamur. 4. Iritasi Kulit Adanya gesekan juga membuat leher bayi rentan kemerahan akibat iritasi. Hal ini salah satunya disebabkan bahan pakaian bayi yang keliru. Gesekan membuat kulit menjadi iritasi dan akhirnya ruam di leher muncul. Untuk gejalanya, biasanya ruam di leher bayi akan menimbulkan bintik merah yang bisa menimbulkan rasa nyeri dan gatal. Gejala demam mungkin juga terjadi. Dalam kondisi tertentu, nafsu makan bayi bisa saja menurun dan ia jadi mudah rewel. 5. Leher Bayi Merah Bisa Disebabkan Gigitan Serangga Terakhir adalah gigitan serangga yang bisa menyebabkan leher bayi menjadi merah. Ketika serangga menggigit, bayi akan merasakan gatal dan tak sengaja menggaruk. Menggaruk terlalu kencang akan membuat kulit leher rentan kemerahan. Artikel terkait Jadi Posisi Andalan, Ini Bahayanya Membiasakan Bayi Tidur Miring Pencegahan Leher Bayi Merah Mencegah lebih baik daripada mengobati, Parents pasti sudah sering mendengar istilah ini. Tak beda halnya dengan leher bayi merah, kiat berikut bisa dilakukan sebagai langkah pencegahan. Apa saja? Bahan pakaian tepat. Pilihlah baju bayi berbahan katun lembut yang menyerap keringat dengan baik. Hindari pakaian berlebih pada bayi dengan banyak lapisan karena yang ada dapat menjebak keringat di kulit. Gunakan deterjen ringan. Selalu kenakan deterjen yang lembut untuk mencuci pakaian bayi, handuk, dan perlengkapan bayi lain. Sebisa mungkin pilihlah yang tidak mengandung bahan kimia dan tanpa pewangi. Kompres dingin. Terapkan kompres air dingin bisa dicoba saat bayi mengalami ruam leher. Selain mengurangi rasa gatal, kulit juga menjadi tenang dan radang berkurang. Keringkan area yang dikompres setelahnya. Jaga kebersihan bayi. Tak kalah penting, jagalah kebersihan bayi agar melindunginya dari ruam. Mandikan bayi secara teratur dan berikan perhatian pada lipatan kulit. Jangan lupa membersihkan bekas susu yang menempel setelah menyusui. Oleskan minyak kelapa. Minyak kelapa memiliki sifat anti-mikroba, yang menjadikannya obat rumahan sangat baik untuk mengobati ruam leher pada bayi. Menerapkan minyak kelapa pada ruam leher dapat membantu mengurangi peradangan dan gatal. Bedak bayi. Menaburkan bedak bayi, utamanya di lipatan kulit bisa dilakukan. Jangan lupakan step ini setelah mandi untuk mencegah ruam dan mengontrol pertumbuhan bakteri. Hindari memandikan bayi secara berlebihan. Menganggap bisa membuat bayi lebih bersih, kebiasaan ini dapat membuat kulit terlalu kering. Seka bayi dengan kain lembab jika bayi dirasa berkeringat. Hindari mencium leher bayi. Adakah Anda yang kerap melakukan ini karena gemas? Jika iya, pastikan Anda telah membersihkan diri untuk mencegah leher bayi merah Beritahukan kepada anggota keluarga lain tentang hal ini. Baca juga Bisa Mengakibatkan Hipotermia, Parents Jangan Abai Gejala Awal Bayi Kedinginan Bolehkah Memberikan Microlax untuk Mengatasi Bayi Sembelit? Mengapa Bayi Suka Bermain Cilukba? Ternyata Ini yang Ada dalam Pikiran Mereka Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.
penyakit bebek leher melintir